Kamis, 31 Oktober 2024

Hindari Narkotika Cerdaskan Generasi Muda Bangsa

 Hindari Narkotika 


Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 Nomor 35 tahun 2009 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat atau obat baik yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, yang bersifat alamiah, sintetis atau semisintetis sehingga menimbulkan penurunan kesadaran, halusinasi, dan rasa rangsang. Obat-obat tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda kian meningkat di Indonesia, penyimpangan perilaku anak muda tersebut dapat membahayakan generasi kedepan bangsa ini karena seseorang yang ketergantungan narkoba akan merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh. Berdasarkan data dari kominfo 2021 menjelaskan bahwa penggunaan narkoba berada di kalangan anak muda berusia 15-35 tahun dengan persentase sebanyak 82,4% berstatus sebagai pemakai, sedangkan 47,1% berperan sebagai pengedar, dan 31,4% sebagai kurir.

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Pada masa ini, kebanyakan kalangan muda cenderung mengikuti apa yang teman-teman mereka lakukan dan memiliki tingkat keingintahuan yang tinggi untuk mencoba-coba atau mengikuti trend/gaya hidup. Hal tersebut berpotensi merusak otak secara permanen yang tidak bisa dikembalikan secara normal dan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, sehingga mereka rentan untuk melakukan hal-hal beresiko seperti seks bebas. Sesuai dengan data yang ada menunjukkan jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja/muda.

Berdasarkan data dari Indonesia Drugs Report 2022, jenis narkoba yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah ganja 41,4%, sabu 25,7%, nipam 11,8%, dan dextro 6,4%. Dampak yang diberikan dari beberapa jenis narkoba tersebut mereka akan merasakan penurunan daya pikir,fungsi belajar yang mempengaruhi kinerja otak di kemudian harinya. Dampak langsung penyalahgunaan narkoba terhadap tubuh manusia antara lain berupa gangguan pada jantung, tulang, pembuluh darah, kulit, paru-paru, dan penyakit menular yang berbahaya seperti AIDS, Herpes, TBC, Hepatitis, dll. Untuk dampak langsung bagi kejiwaan antara lain bisa menyebabkan gangguan jiwa, bunuh diri, sampai dengan melakukan tindak kejahatan, kekerasan. Dampak narkoba secara tidak langsung yaitu dapat dikucilkan dalam masyarakat dan jauh dari lingkungan yang positif. Selain itu, akan berpengaruh bagi keluarga pengguna karena harus menanggung malu dan jika diketahui oleh pihak sekolah/ perguruan tinggi maka kesempatan belajar akan hilang/DO. Beberapa dampak negatif jika memakai narkoba antara lain :

  1. Dehidrasi : Penyalahgunaan zat tersebut menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang sehingga badan akan kekurangan cairan. Jika dampak ini terjadi, tubuh akan mudah kejang-kejang, munculnya halusinasi, tingkat laku menjadi lebih agresif, dan dada merasa sesak. Jika dibiarkan terus meneruskan dampak jangka panjangnya menyebabkan kerusakan pada otak.
  2. Kematian : Dampak yang paling buruk terjadi jika pengguna narkoba menggunakan obat-obatan dalam dosis tinggi sehingga mengakibatkan overdosis.
  3. Gangguan Kualitas Hidup : Tidak hanya. Berbahaya bagi tubuh, penggunaan narkoba juga bisa mempengaruhi kualitas hidup seperti sulit untuk berkonsentrasi saat melakukan kegiatan, adanya penurunan keuangan hingga menjalani proses hukum dengan pihak kepolisisan karena telah melanggar hukum yang sudah ditentukan.


Untuk mendorong generasi muda agar lebih cerdas dalam mengambil keputusan untuk bertindak, maka seluruh pihak seperti orang tua, guru, masyarakat harus berperan aktif dalam mewaspadai penyalahgunaan narkotika di lingkungan anak muda. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu :

  1. Pelibatan keluarga. Sikap orang tua di dalam keluarga menjadi peran penting untuk memberikan keyakinan tentang penggunaan narkoba, dengan memperbaiki pola parenting dalam rangka menciptakan komunikasi yang lebih intens dan penuh tanggung jawab agar fungsi-fungsi keluarga terpenuhi sehingga generasi muda dapat merasa nyaman, aman dan bahagia bersama keluarga tanpa mencari kebahagiaan diluar rumah yang tidak diketahui baik buruknya.
  1. Kegiatan yang positif. Menggunakan waktu luang untuk bersantai bersama keluarga, belajar rutin di rumah/kursus, berolahraga dilingkungan atau ikut serta dalam kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh positif baik.
  1. Kampanye anti narkoba. Melalui kegiatan ini maka, pihak yang berwenang dalam penanggulangan narkoba, seperti BNN RI harus lebih massif dalam menjelaskan pesan anti narkoba melalui social media berupa poster/video. Di samping itu, kampanye anti narkoba dapat dilakukan melalui seminar ke sekolah-sekolah agar pelajar semakin paham tentang bahaya narkoba.

Berhati-hatilah dengan narkoba, karena banyak cara untuk merusak generasi bangsa demi mencapai tujuannya. Mari Kita jaga dan awasi anak didik dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan untuk memajukan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.



Kamis, 10 Oktober 2024

GENERASI YANG KREATIF DAN INOVATIF

Tujuan artikel ini: agar dapat membangun generasi yang kreatif dan inovatif


Pendidikan merupakan salah satu fondasi penting dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas dapat menjadi bekal bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. 

Dalam konteks Indonesia, pendidikan berkualitas menjadi semakin penting dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Indonesia Emas 2045 adalah visi Indonesia untuk menjadi negara maju, adil, dan makmur. Untuk mewujudkan visi ini, Indonesia membutuhkan generasi muda yang inovatif, kreatif, dan kritis. 

Generasi muda yang inovatif dapat menciptakan solusi-solusi baru untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi bangsa. Generasi muda yang kreatif dapat menghasilkan karya-karya baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Generasi muda yang kritis dapat berpikir secara rasional dan objektif dalam mengambil keputusan.



Pendidikan berkualitas dapat menjadi sarana untuk mencetak generasi yang inovatif, kreatif, dan kritis. Pendidikan berkualitas harus mencakup aspek-aspek berikut:


1. Pengetahuan dan keterampilan

Pengetahuan dan keterampilan merupakan modal dasar bagi generasi muda untuk mengembangkan diri. Pendidikan berkualitas harus membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. Pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui berbagai mata pelajaran, seperti matematika, sains, teknologi, bahasa, dan seni. 

2. Keterampilan berpikir kritis

Keterampilan berpikir kritis merupakan kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi secara objektif. Keterampilan ini penting bagi generasi muda untuk dapat berpikir secara rasional dan mengambil keputusan yang tepat. Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan, seperti diskusi, debat, dan pemecahan masalah.  

3. Keterampilan memecahkan masalah

Keterampilan memecahkan masalah merupakan kemampuan untuk menemukan solusi yang tepat untuk suatu masalah. Keterampilan ini penting bagi generasi muda untuk dapat menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan memecahkan masalah dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan, seperti proyek, eksperimen, dan tantangan.  

4. Kreativitas

Kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan unik. Kreativitas penting bagi generasi muda untuk dapat menciptakan solusi-solusi baru untuk memecahkan masalah. Kreativitas dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan, seperti seni, musik, dan olahraga.  

5. Inovasi

Inovasi merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat. Inovasi penting bagi generasi muda untuk dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Inovasi dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan, seperti penelitian, pengembangan, dan kewirausahaan. Pendidikan berkualitas dapat menjadi sarana untuk mencetak generasi yang inovatif, kreatif, dan kritis. Pendidikan berkualitas dapat menjadi bekal bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.




Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia:

1. Meningkatkan kualitas guru

Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Guru yang berkualitas dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswanya. Untuk meningkatkan kualitas guru, pemerintah dapat memberikan pelatihan dan pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dapat mendukung proses pembelajaran yang efektif. Pemerintah dapat menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, seperti gedung sekolah, buku, dan alat peraga.

3. Meningkatkan anggaran pendidikan

Anggaran pendidikan yang memadai dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah dapat meningkatkan anggaran pendidikan secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.

Pendidikan berkualitas merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah, masyarakat, dan keluarga harus bersinergi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Dengan pendidikan berkualitas, Indonesia dapat mencetak generasi yang inovatif, kreatif, dan kritis yang mampu mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.






Kamis, 26 September 2024

MERDEKA BELAJAR

 MERDEKA BELAJAR

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Dalam konteks Indonesia, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 menegaskan pentingnya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan negara.

Namun, dengan adanya revolusi 4.0, paradigma pendidikan mengalami pergeseran yang signifikan. Era ini ditandai dengan perubahan cepat dalam struktur sosial, di mana teknologi menjadi faktor utama yang memengaruhi cara manusia berinteraksi dan bekerja.

Sebagai respons terhadap revolusi ini, pendidikan harus beradaptasi untuk mempersiapkan generasi masa depan dengan kompetensi yang relevan. Inilah latar belakang munculnya program "Merdeka Belajar" yang diinisiasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai langkah strategis dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Dalam konteks hukum, program tersebut didasarkan pada berbagai regulasi, termasuk UUD 1945, UU Sisdiknas 2003, dan visi Nawacita kelima yang menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui pendidikan.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan menganalisis implementasi program "Merdeka Belajar" sebagai langkah menuju pendidikan yang lebih adaptif, inklusif, dan berorientasi pada hasil.

Revolusi industri 4.0 telah membawa pengaruh signifikan terhadap sistem pendidikan saat ini. Perubahan yang bergerak semakin cepat ditambah dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks menuntut penyesuaian sistem pendidikan agar dapat menjawab tantangan zaman. Hal ini sesuai dengan proyeksi bangsa dalam menghadapi Indonesia Golden Generation 2045.

Untuk mencapai proyeksi tersebut, pendidikan harus dijadikan instrumen utama pembangunan manusia Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai leading sector pendidikan nasional mengeluarkan berbagai kebijakan penting, salah satunya adalah program "Merdeka Belajar".

Merdeka Belajar merupakan salah satu program untuk menciptakan suasana belajar di sekolah yang bahagia, baik bagi peserta didik maupun bagi guru. Latar belakang diluncurkannya program Merdeka Belajar adalah banyaknya keluhan dari orang tua terhadap sistem pendidikan nasional yang berlaku selama ini, termasuk nilai ketuntasan minimum yang harus dicapai siswa yang berbeda-beda di setiap mata pelajaran.

Merdeka Belajar merupakan bentuk penyesuaian kebijakan untuk mengembalikan esensi dari asesmen yang semakin dilupakan. Konsep Merdeka Belajar adalah mengembalikan sistem pendidikan nasional kepada esensi undang-undang untuk memberikan kemerdekaan sekolah dalam menginterpretasi kompetensi dasar kurikulum menjadi penilaian mereka.

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Merdeka Belajar adalah memberikan kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, guru, dan murid. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa inti Merdeka Belajar adalah memberikan kebebasan kepada sekolah, guru, dan murid untuk berinovasi, belajar mandiri, dan kreatif. Merdeka Belajar juga merupakan kemerdekaan berpikir, dimana esensi kemerdekaan berpikir ini harus dimiliki oleh guru terlebih dahulu sebelum dimiliki oleh murid.

Merdeka belajar merupakan program kebijakan yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengembalikan sistem pendidikan nasional kepada esensi undang-undang dengan memberi kebebasan kepada sekolah, guru, dan murid untuk berinovasi, belajar mandiri, dan kreatif.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia terutama di era revolusi industri 4.0. Kebijakan program Merdeka Belajar meliputi empat pokok kebijakan, yaitu Penilaian USBN Komprehensif, UN diganti dengan assessment penilaian, RPP dipersingkat, dan zonasi PPDB lebih fleksibel.

Program "Merdeka Belajar" adalah kebijakan yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengembalikan sistem pendidikan nasional kepada esensi undang-undang. Tujuannya adalah memberikan kebebasan kepada sekolah, guru, dan murid untuk berinovasi serta belajar secara mandiri dan kreatif.

Kebijakan ini menempatkan guru sebagai penggerak utama pendidikan nasional. Diluncurkan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, khususnya di era revolusi industri 4.0, program "Merdeka Belajar" mencakup empat pokok kebijakan, yakni Penilaian USBN Komprehensif, penggantian UN dengan penilaian yang lebih komprehensif, penyingkatan RPP, dan fleksibilitas lebih besar dalam zonasi PPDB.

Untuk mengimplementasikannya, diperlukan transformasi pada kurikulum sekolah dan pembelajaran, manajemen pendidikan nasional, serta manajemen pendidikan daerah dan otonomi sekolah.






Kamis, 19 September 2024

PENGELOLAAN SAMPAH

 PENGELOLAAN SAMPAH


Sampah adalah masalah lingkungan global yang semakin mendesak. Seiring dengan meningkatnya populasi dan konsumsi, volume sampah terus bertambah. Pengelolaan sampah yang baik penting untuk menjaga kesehatan, kebersihan lingkungan, serta mendukung ekosistem berkelanjutan.

Jenis Sampah

Sampah terbagi menjadi dua jenis utama:

1. Organik: Sampah yang dapat terurai, seperti sisa makanan dan daun.

2. Anorganik: Sampah yang sulit terurai, seperti plastik dan logam.


Pentingnya Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah yang buruk dapat menyebabkan pencemaran dan masalah kesehatan. Sebaliknya, pengelolaan yang baik membantu mengurangi pencemaran, menghemat sumber daya, dan mendukung ekonomi sirku
lar.

Strategi Pengelolaan Sampah

Reduce (Kurangi): Kurangi penggunaan produk sekali pakai.

Reuse (Gunakan Kembali): Manfaatkan kembali barang yang masih layak pakai.

Recycle (Daur Ulang): Pisahkan sampah yang bisa didaur ulang.

Composting: Olah sampah organik menjadi kompos.


Teknologi seperti waste-to-energy dan konsep bank sampah adalah solusi modern dalam mengatasi sampah. Masyarakat juga bisa berkontribusi dengan memilah sampah di rumah, mengurangi plastik, dan ikut serta dalam program daur ulang.

Pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Dengan partisipasi aktif, kita bisa mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.


Kamis, 04 April 2024

teks tanggapan buku anak-anak kota lama

                                     Anak-anak kota   
Buku anak-anak kota lama adalah buku fiksi karangan penulis Renny Yaniar, buku fiksi ini ada 80 halaman yang dirilis pada tanggal 06 Januari 2020 buku ini diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, harga satuan buku ini Rp  99.000 

Buku anak-anak kota lama ini terdapat 3 judul yang berkaitan dengan anak-anak kota lama. Judul yang pertama, rumah hantu, kedua baju kerja papa, ketiga Tami si anak berbakti. 

Dikota lama ada rumah yang sudah terbengkalai. 
Rumah hantu, begitulah anak anak sekitar menyebut rumah besar kosong itu. Suatu hari didepan rumah tua itu Tika, Tamu, Mario, dan Jojo lewat didepan rumah tua itu mereka saling manakuti bahwa ada hantu dirumah kosong itu, hingga esoknya mereka sampai di sekolah mereka bercerita bahwa ada yang menakuti mereka, ternyata mereka menakuti satu sama lain.

 Keesokan harinya mereka kedatangan anak baru, anak baru itu bernama Dinda ternyata anak baru itu tinggal rumah hantu itu, mereka berfikir rumah kosong itu masih menjadi rumah tua atau rumah hantu ternyata rumah tua itu sekarang menjadi rumah yang cantik yang di desain dengan suku Tionghoa dan barang barang yang ada didalam juga ada keterkaitan dengan suku Tionghoa

Pada judul kedua, yaitu baju kerja papa suatu hari pamannya Jojo datang ke kedai mereka, Jojo melihat pamannya   pakai baju kerja yang rapi, Jojo bertanya Mengapa kepada ayahnya, mengapa baju kerja ayah tidak seperti paman? Ayah tidak menjawab melainkan menyuruh Jojo untuk membantu ayah bekerja besok.

Keesokan harinya Jojo membantu ayah bekerja dari pagi hingga selesai, ternyata Jojo salah paham Pekerjaan ayah melelahkan maka dari itu Ayah tidak memakai pakaian kerja yang rapi, karena kalau ayah pakai baju rapi ayah akan menjadi kepanasan karena memakai baju rapi  maka dari itu Ayah tidak memakai pakaian kerja yang rapi melainkan memakai baju biasa saja akhirnya Jojo mengerti mengapa ayah mau kerja memakai pakai baju biasa.

Pada judul keempat, yaitu Tami si anak berbakti. Di dalam cerita judul Tami si anak berbakti Pada suatu hari di sekolah guru mengumumkan bahwa akan ada study tour pergi ke candi ibu guru bilang jika ingin mengikuti study tour memerlukan biaya yang ditanggung masing-masing bukan dari sekolah. Seketika kami menjadi cemberut karena kami tidak dapat mengikuti study tour ke candi karena kondisi ekonomi Tami tidak mendukung. teman-teman kami tahu bahwa Tami  tidak dapat ikut ke candi, maka dari itu teman-teman Tami bekerja sama untuk berjualan dan hasil jualan mereka untuk membayar uang study tour Tami.Tami terharu karena teman-teman Tami  mau membantu Tami agar bisa pergi bersama-sama study tour ke candi. 

Buku fiksi ini menyajikan sebuah cerita yang menarik. Secara keseluruhan gaya bahasa dikemas dengan menarik, ringan, dan tidak berbelit-belit sehingga mudah dipahami dan dinikmati oleh semua kalangan usia. Selain kisah cerita yang menarik tokoh-tokoh nya juga menarik.
Menurut saya pribadi buku fiksi ini tidak ada kekurangan. 

Terlepas dari kelebihan yang ada, buku fiksi ini bagus dimiliki karena di dalam buku ini ada kisah yang membuat kita menambah pengetahuan, semakin banyak pula pengalaman batin kita, meskipun pengalaman tersebut bukan kita dapatkan dari pengalaman yang nyata. 

Hindari Narkotika Cerdaskan Generasi Muda Bangsa

 Hindari Narkotika  Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 Nom...